BIMTEK #6 PENETAPAN REKOMENDASI PEMUPUKAN SEBAGAI ENTRY POINT PERTANIAN PRESISI
Jumat, 23 Juni 2023, Kepala Balai Pengujian Standar Instrumen Tanah dan Pupuk (BPSI Tanah dan Pupuk), Dr. Ir. Ladiyani Retno Widowati, M.Sc menjadi salah satu narasumber pada acara bimtek #6 dengan tema Penetapan Rekomendasi Pemupukan sebagai Entry Point Pertanian Presisi yang diselenggarakan oleh Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB University.
Pada kesempatan ini Ladiyani memaparkan terkait Rekomendasi Pemupukan Tanaman Pangan. Dalam penjelasannya, pupuk memiliki peran penting pada faktor produksi antara 25-40% dimana pupuk terdiri dari pupuk anorganik dan organik. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman terbagi menjadi unsur hara makro, mikro, benefisial dan pendukung. Dalam konsep pemupukan berimbang, pemberian pupuk ke dalam tanah disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman untuk mencapai hasil yang optimal sehingga tidak semua hara harus ditambahkan. Konsep pemupukan berdasarkan hukum minimum Liebig yaitu menambahkan hara yang kurang sampai terpenuhi atau tercapai pada target produksi. Kombinasi pupuk anorganik dan pupuk organik dilakukan untuk mendapatkan hasil produksi optimal.
Pemupukan yang dilakukan tidak hanya menghitung pemberian pupuk anorganik, namun juga pupuk organik yang berasal dari jerami dan kotoran hewan (sapi, kambing dan ayam). Rekomendasi pemupukan juga mempertimbangkan terkait pergerakan hara dari tanah ke akar melalui 3 cara yaitu insepsi akar, difusi dan aliran massa (mass fow). Selain itu, defisiensi hara menjadi pertimbangan dalam penentuan rekomendasi pemupukan. BPSI Tanah dan Pupuk yang sebelumnya merupakan Balai Penelitian Tanah (Balittanah), telah mengembangkan rekomendasi pemupukan untuk padi, jagung dan kedelai untuk hara N, P, dan K. Selain itu, inovasi yang telah banyak dimanfaatkan di seluruh Indonesia adalah perangkat uji tanah untuk sawah, rawa, dan lahan kering yang dihasilkan oleh Balai Penelitian Tanah, dimana perangkat uji ini dapat digunakan untuk membantu dalam penentuan rekomendasi pemupukan di lapangan.
Sebagai penutup dalam bimtek kali ini, Dr. Ladiyani Retno Widowati mengingatkan bahwa lahan merupakan sumber daya alam yang terbatas, sehingga harus kita kelola dengan baik dan bijaksana sehingga mewujudkan pertanian terstandar yang maju, mandiri dan modern. (DIK, AFS, M.Is, Mtm).